Pengertian Otomasi Industri


Otomasi industri adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan penerapan sistem mekanis, elektronik dan sistem informasi yang berdasarkan komputer untuk bisa mengoperasikan serta mengendalikan produksi perusahaan. Pada awalnya, otomasi industri ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya yang berhubungan dengan penggunaan tenaga kerja manusia. Namun seiring perkembangannya, otomasi ini digunakan untuk meningkatkan kualitas dan fleksibilitas dalam pembuatan ataupun proses produksi sebuah perusahaan. Selain itu, otomasi industri ini juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas produk, keandalan, dan juga tingkat produksi. Sehingga mengurangi biaya produksi dan desain dengan cara mengadopsi tenaga serta layanan yang lebih baru, inovatif dan terintegrasi.

    Teknologi ini mencakup penggunaan berbagai peralatan mesin otomotif guna memproses komponen, mesin perakitan otomatis, robot industri, sistem penanganan, penyimpanan biaya bahan otomatis dan juga sistem inspeksi otomatis. Tujuan dari otomasi industri ini adalah untuk mengendalikan kualitas sistem komputerisasi guna merencanakan, mengumpulkan data, dan proses pengambilan keputusan untuk mendukung aktivitas manufaktur perusahaan.

Otomasi Industri

Jenis-jenis Otomasi Industri

1. Otomasi tetap

    Sistem otomasi tetap ini sering digunakan dalam proses aliran yang kontinyu, seperti pada mesin koneyor dan sistem produksi massal. Alat ataupun mesin industri di sistem otomasi tetap akan ditetapkan dengan serangkaian operasi atau pun tugas tetap yang jarang terjadi perubahan dalam pengoperasiannya.

2. Otomasi yang bisa diprogram

    Pada sistem otomasi yang bisa diprogram, urutan operasi serta konfigurasi mesin akan bisa diubah menggunakan alat penggunaan elektronik. Sistem ini memerlukan waktu untuk memprogram ulang mesin dan umumnya digunakan dalam proses produksi bersifat batch. Contoh dari otomasi industri yang bisa diprogram adalah mesin pemasangan screw otomatis yang mampu melakukan proses pemasangan baut yang diprogram berdasarkan model produk tertentu.

3. Otomasi yang fleksibel

    Sistem otomasi fleksibel ini akan selalu dikendalikan oleh komputer dan akan sering diterapkan pada prosuk yang lebih sering berubah-ubah. Salah satu contoh dari sistem otomasi fleksibel ini adalah mesin CNC. Kode instruksi yang diberikan oleh pihak operator pada komputer bersifat unik untuk setiap proses pekerjaan tertentu. Berdasarkan kode instruksi tersebut, mesin ini akan menjalankan sesuai dengan perintah atau pun instruksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Pada dasarnya, sistem otomasi fleksibel ini adalah pengembangan dari sistem otomasi yang bisa diprogram.

CNC

4. Otomasi terintegrasi

    Sistem otomasi terintegrasi sepenuhnya ditangani oleh komputer dan proses kontrol memerlukan keterlibatan manusia lebih sedikit. Komputer dapat mendesain bagian yang diperlukan, menguji desain dan membuat bagian-bagian. Otomasi terintegrasi adalah jenis otomatisasi industri yang paling dekat dengan otomatisasi “lampu” yang pertama kali dibayangkan pada tahun 1980-an.

Kelebihan Otomasi Industri

1. Pengurangan durasi produksi

    Adanya mesin yang otomatis, tentunya akan mempercepat waktu produksi karena tidak akan ada pemikiran seperti manusia yang diperlukan oleh mesin.

2. Peningkatan akurasi dan pengulangan yang baik

    Mesin akan mampu melakukan tugas yang berulang-ulang dengan tingkat akurasi yang tinggi jika dibandingkan dengan tenaga kerja manusia saat mesin otomasi diprogram untuk melakukan tugasnya.

3. Mengurangi kesalahan

    Tingkat kesalahan yang dilakukan oleh mesin lebih rendah dibandingkan tingkat kesalahan yang dilakukan oleh manusia.

4. Mengurangi beban biaya karyawan

    Adanya mesin otomatis dalam operasional kerja suatu perusahaan, karyawan yang diperlukan akan lebih sedikit dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Berbagai biaya yang berhubungan dengan karyawan ataupun tenaga kerja manusia seperti gaji, hak cuti, tunjangan dan lain sebagainya akan lebih rendah.

5. Peningkatan keamanan

    Mesin mampu melakukan berbagai tugas yang sangat berbahaya sekalipun. Oleh sebab itu, lingkungan kerja akan menjadi lebih aman dan tingkat kecelakaan kerja akan menurun.

6. Meningkatkan jumlah produksi

    Melakukan investasi ke dalam alat otomatis akan menciptakan sumber daya yang lebih berharga pada volume produksi yang besar dan tentunya akan meningkatkan nilai keuntungan perusahaan.

Kekurangan Otomasi Industri

1. Kurang fleksibel

    Adanya keterbatasan mesin dalam melakukan tugas tertentu, menyebabkan otomasi industri kurang fleksibel karena tugas tertentu tersebut hanya bisa dilakukan oleh tenaga kerja manusia.

2. Lebih banyak polusi

    Beberapa jenis mesin melakukan tugas menggunakan suatu gas ataupun bahan kimia agar bisa bergerak. Hal itu akan menyebabkan adanya peningkatan polusi di lingkungan kerja.

3. Investasi yang sangat besar

    Mesin otomatis bisa menjadi salah satu biaya operasi yang paling mahal dalam sebuah perusahaan.

4. Peningkatan pengangguran

    Meningkatnya jumlah mesin otomatisasi menyebabkan karyawan yang diperlukan akan semakin berkurang. Sehingga tingkat pengangguran akan semakin tinggi.

5.Biaya tidak terduga

    Ada beberapa biaya yang tidak terduga yang mampu melebihi biaya aktual yang dihemat oleh mesin otomatisasi itu sendiri. Beberapa biaya tersebut mencakup biaya penelitian dan pengembangan untuk mengotomatisasi suatu proses produksi. Biaya pemeliharaan ini sifatnya preventif. Perusahaan juga perlu mengeluarkan biaya pelatihan karyawan guna mengoperasikan mesin otomatis.

Cara Menerapkan Otomasi Industri

1. Dimulai secara perlahan.

2. Tentukan rencana jangka panjang perusahaan menggunakan sistem otomasi.

3. Pilih sistem yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Tools Otomasi Industri

1. Programmable Logic Controller (PLC)

    Programmable Logic Controller adalah suatu mikroprosesor sistem kontrol komputer industri digital yang diprogram untuk menjalankan operasi otomatis dalam proses industry. PLC terus memantau dan menerima informasi dari perangkat input atau sensor, memproses informasi, dan memicu perangkat output yang terhubung, untuk menyelesaikan tugas dalam proses industri atau mesin.

2. Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA)

    Sistem SCADA mengontrol dan memantau proses industri. Sistem memperoleh dan memproses data waktu nyata melalui interaksi langsung dengan perangkat, seperti sensor dan PLC, dan merekam peristiwa ke dalam file log. SCADA penting untuk analisis data, dan memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif untuk optimisasi dalam proses industri.

3. Human Machine Interface (HMI)

    HMI adalah aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan interaksi dan komunikasi antara operator manusia dan mesin, atau sistem produksi. Ini menerjemahkan data kompleks menjadi informasi yang dapat diakses, memungkinkan kontrol yang lebih baik dari proses produksi dan berbagai aplikasinya.

4. Artificial Neural Network (ANN)

    ANN adalah sistem komputasi yang dibangun seperti otak manusia, jaringan node neuron yang saling berhubungan. JST mensimulasikan cara otak manusia menganalisis dan memproses informasi.

5. Distributed Control System (DCS)

    DCS adalah jaringan pemantauan pusat yang menghubungkan perangkat untuk mengontrol berbagai elemen dalam sistem otomatis.

6. Robotic

    Robot dapat secara efisien melakukan tugas dalam situasi yang rumit atau berbahaya, meningkatkan aliran dan kualitas produksi, dan meningkatkan keselamatan bagi karyawan. Selain itu, robot dapat membuat kehidupan sehari-hari jauh lebih nyaman atau nyaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar