Otomasi Industri pada Perusahaan Manufaktur


Sistem otomasi pada industri manufaktur adalah penggunaan mesin intelijen di pabrik agar proses manufaktur bisa dilakukan secara otomatis sehingga mengurangi tenaga kerja manusia. Hal ini melibatkan berbagai sistem kontrol yang memungkinkan peralatan operasi dijalankan sendiri dengan sedikit intervensi manusia, tugas yang membutuhkan kecepatan, presisi, dan juga daya tahan.

Ada beberapa cara mencapai otomasi industri yaitu mekanik, listrik, elektronik, hidrolik, pneumatik, programmable logic controller, komputer dan bisa juga menggunakan kombinasi. Beberapa contoh yang menggunakan berbagai kombinasi adalah kapal, pabrik dan pesawat terbang yang sangat canggih.

Baca juga : Otomasi Industri sebagai Solusi Efisiensi di Perusahaan

Industri manufaktur merupakan suatu usaha yang mengubah atau mengolah bahan mentah menjadi barang jadi, layak jual dan mempunyai nilai tambah menggunakan program manajemen yang teratur dan terukur. Beberapa industri yang termasuk industri manufaktur yaitu perusahaan tekstil, industri garmen, industri kerajinan tangan, industri elektronika, industri otomotif, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Standarisasi Proses Produksi Manufaktur

Industri manufaktur merupakan industri yang sangat penting karena menyediakan beragam kebutuhan manusia. Jadi, diperlukan standarisasi pada produksi yang dihasilkan, baik itu standarisasi nasional maupun standarisasi internasional. Untuk standarisasi nasional, biasanya Indonesia menggunakan SNI. Pada industri manufaktur juga terdapat standarisasi keselamatan kelistrikan yaitu Electrical Safety dan standarisasi Cyber Security.

Manfaat Otomasi pada Perusahaan Manufaktur

1. Peningkatan Kualitas dan Fleksibilitas

Adanya sistem otomasi membuat kualitas produksi manufaktur menjadi lebih meningkat. Hal ini disebabkan berkurangnya tenaga manusia dan hampir 100% mengandalkan mesin yang berjalan secara otomatis. Apabila terlalu mengandalkan tenaga manusia membuat hasil kualitas produksi menjadi naik turun karena manusia pasti pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Selain itu, adanya otomasi mampu meningkatka fleksibilitas yang artinya mampu menyesuaikan diri secara cepat dan tepat.

2. Mengurangi Biaya

Pada dasarnya, untuk membeli alat otomasi pabrik manufaktur seperti mesin CNC, konveyor, robot dan lain sebagainya memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi, dengan mengurangi tenaga manusia dalam jumlah besar menjadikan biaya bisa ditekan dalam jumlah banyak. Selain itu, untuk mengurangi biaya juga bisa dilakukan dengan cara menjaga alat sebaik mungkin sehingga pabrik manufaktur tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk perbaikan atau membeli alat yang baru.

Pemilik perusahaan dapat mengintegrasikan alat analisis ke dalam proses produksi untuk meminimalkan pengumpulan data dan biaya manajemen. Pengurangan biaya juga bisa dilakukan dengan cara mengintegrasikan peringatan dan sensor otomatis yang sekiranya mampu mengurangi resiko kegagalan atau gangguan layanan.

3. Lebih Aman

Adanya sistem otomasi pada industri manufaktur  mampu memberikan rasa aman bagi para pekerja. Hal ini disebabkan karena pekerja tidak lagi menjadi operator atau bersentuhan langsung dengan alat, tetapi hanya melakukan proses pengontrolan dari jarak jauh. Pekerja akan dijauhkan dari peralatan atau bahan berbahaya seperti bahan kimia, logam, peralatan tajam, electrical equipment, dan bahan yang membutuhkan suhu tinggi.

4. Produktivitas Meningkat

Industri manufaktur memang wajib menghasilkan produksi dalam jumlah yang banyak setiap harinya. Hal ini dikarenakan hasil yang diproduksi merupakan sesuatu yang penting dan sangat dibutuhkan manusia. Produktivitas pabrik manufaktur bisa meningkat dengan berbekal alat otomasi. Semua operasi berjalan cepat dan akurat dengan minimnya resiko karena tidak terlalu banyak menggunakan tenaga manusia.

Tipe Proses Manufaktur

1. Repetitive Manufacturing

Repetitive Manufacturing digunakan untuk memproduksi bagian atau produk yang sama dalam periode waktu yang lama dan dalam jumlah besar. Contohnya yaitu :

    • Automobile

    • Computer & electronic

    • Machinery manufacturing

Repetitive Manufacturing mampu bekerja 24 jam dalam 7 hari dengan pengawasan minimum manusia. Namun, tetap bisa mempertahankan tingkat produksi yang sangat tinggi. Jenis manufaktur ini merupakan gabungan dari Fixed Automation dan Programmable Automation.

2. Discrete Manufacturing

Discrete Manufacturing adalah tipe proses manufaktur yang memiliki variasi selama prosesnya. Discrete Manufacturing bisa dikombinasikan dengan Flexible Automation. Biasanya digunakan dalam industri seperti :

    • Food packaging

    • Medical

    • Textile

    • Consumer produce

3. Job Shop Manufacturing

Job Shop Manufacturing dapat menghasilkan produk yang lebih kompleks dan digunakan pada proses produksi yang lebih kecil. Jenis manufaktur ini dapat dicapai dengan Flexible Automation namun masih membutuhkan tenaga manusia untuk otomasi yang lebih kecil. Biasanya jenis manufaktur ini digunakan pada industri :

    • High skilled labor

    • Hand-crafted consumer goods

    • Custom Machinery

4. Batch Process Manufacturing

Batch Manufacturing adalah menangani proses produksi yang lebih kecil dan menggunakan bahan baku yang tidak bisa dibuat dengan standar ketat. Jenis manufaktur ini merupakan gabungan Integrated Automation dan Flexible Automation. Batch Manufacturing diterapkan dalam industri :

    • Paint

    • Pharmaceutical

    • Food and Beverage

5. Continuous Process Manufacturing

Continuous Process Manufacturing adalah tipe manufaktur yang menawarkan pemrosesan yang konsisten alias tidak mengalami perubahan. Continuous Process Manufacturing digunakan dalam industri :

    • Paint

    • Pharmaceutical

    • Oil and gas

    • Food and beverage

Tidak ada komentar:

Posting Komentar