Pemanfaatan Raspberry Pi untuk Internet of Things


Raspberry Pi atau yang biasa disebut Raspi adalah komputer papan tunggal single board circuit (SBC) yang seukuran dengan kartu kredit yang dapat digunakan untuk menjalankan program perkantoran, permainan komputer, dan sebagai pemutar media hingga video beresolusi tinggi. Raspberry Pi diluncurkan pertama kali pada Februari 2012 dengan sistem operasi Raspbian yang berbasiskan pada Debian Linux dan perangkat keras berupa single-core 32-bit, RAM sebesar 256MB, sebuah USB port, dan sebuah Ethernet port. Pada peluncuran pertamanya, dalam beberapa jam saja sudah terjual 100.000 unit. Pada bulan Februari 2016, Raspberry Pi Foundation mengumumkan bahwa mereka telah menjual 8 juta perangkat Raspi, sehingga menjadikannya sebagai perangkat paling laris di Inggris.

Raspberry Pi 3

    Eben Upton, Rob Mullins, Jack Lang, dan Alan Mycroft mendirikan yayasan Raspberry Pi bersama dengan Pete Lomas dan David Braben pada 2009. Tiga tahun kemudian, Raspberry Pi Model B memasuki produksi massal. Raspberry Pi mulai dikembangkan sejak tahun 2008 di bawah naungan “The Raspberry Pi Foundation”, yaitu sebuah organisasi nirlaba berbasis di Inggris yang didirikan oleh beberapa akademisi dan teknisi di bidang komputer yang prihatin dengan menurunnya minat siswa pada ilmu komputer. 

    Raspberry Pi hadir sebagai media untuk mengajarkan pemrograman komputer pada siswa sekolah dan masyarakat di negara berkembang karena harganya yang sangat terjangkau jika dibandingkan dengan harga yang harus dikeluarkan untuk membeli sebuah komputer pribadi maupun laptop. Saat ini produk Rasberry Pi terbaru dengan tipe “Pi 4 B” dibanderol dengan harga berkisar antara 25 hingga 45 Dolar AS dengan spesifikasi perangkat keras yang lebih baik: quad-core 64-bit, RAM sebesar 1 hingga 4 GB, dan empat buah USB port.

    Spesifikasi tambahan lainnya dari Raspberry Pi terbaru adalah perangkat nirkabel, bluetooth, dan video-core graphics sehingga memungkinkan melakukan transfer data nirkabel maupun bluetooth, serta mampu memutar video dengan resolusi yang sangat baik. Raspberry Pi tipe terbaru ini pun juga dapat menggunakan sistem operasi selain Raspbian, di antaranya Ubuntu, Windows 10 IoT, RISC OS, LibreELEC, dan lain sebagainya.

    Dengan kemampuan yang dimilikinya saat ini, penggunaan Raspberry Pi tidak hanya sebagai media pembelajaran pemrograman komputer saja, tetapi sudah mengambil peran penting pada era teknologi IoT (Internet of Thing). Sebagai contoh, otomatisasi industri berbasis IoT menggunakan Raspberry Pi digunakan untuk kendali jarak jauh dan pemantauan jarak jauh perangkat serta peralatan industri, dengan harga terjangkau. Sama halnya dengan teknologi rumah pintar (smart home) yang dapat mengontrol perangkat rumah dari jarak jauh melalui aplikasi yang ada pada telepon pintar dan dapat diterapkan pada peralatan elektronik seperti lampu. Perangkat tersebut dapat diakses dengan layanan internet melalui smartphone android dengan Internet Protocol sehingga tingkat efisiensi tenaga dan waktu jam kerja petugas serta dari segi penghematan energi listrik yang digunakan. Teknologi ini tepat untuk diterapkan karena untuk memudahkan petugas dalam melakukan pekerjaan tersebut.

    Raspberry Pi dapat dihubungkan dengan berbagai macam sensor yang dipasang di dalam rumah untuk mengetahui keadaan rumah. Kemudian, dari data yang diperoleh melalui sensor, pengguna (user) memberikan perintah melalui aplikasi pada telepon pintar yang selanjutnya diteruskan kembali ke Raspberry Pi melalui internet. Setelah itu, Raspberry Pi akan melanjutkan pesan kepada relay untuk melaksanakan perintah untuk menghidupkan (on) atau mematikan (off) perangkat rumah.

Bagian-bagian dari Raspberry Pi

  • Extended GPIO 40 pinW
  • WiFi Bluetooth
  • DSI Display PortM
  • MicroSD Card
  • Micro USB Power input
  • 2 HDMI PortH
  • DMI Video Output
  • CSI Camera Port
  • Broadcom BCM2837
  • LP DD4 SDRAM
  • Mikrokontroler
  • Ethernet LAN
  • USB Controller 3.0
  • USB 2.0

Jenis Raspberry Pi 

  • Raspberry Pi 3 Model A
  • Raspberry Pi  3 Model A+
  • Raspberry Pi  3 Model B
  • Raspberry Pi  2 Model B+
  • Raspberry Pi 1 Model B+
  • Raspberry Pi 1 Model A+
  • Raspberry Pi Zero W
  • Raspberry Pi Zero

    Salah satu pemanfaatan dari Raspberry Pi berbasis internet of things adalah untuk pengendalian jarak jauh dengan menggunakan Raspberry Pi 3 yang memiliki kemampuan pengendalian berbasis online. Pengendalian jarak jauh dapat memberikan kenyamanan, keamanan, dan efisien bagi pengguna. Pengendali jarak jauh sangat dibutuhkan mengingat efisiensi yang diperoleh dari pengendali tersebut. Sebagai contoh yaitu dibuatlah sebuah alat yang mampu mematikan dan menghidupkan peralatan listrik rumah tangga dari jarak jauh melalui internet. Konsep rumah pintar memperhatikan efisiensi pemakaian energi listrik. 

    Tujuannya adalah agar dapat mempermudah pengguna rumah dalam mengontrol peralatan elektronik rumah tangga, seperti lampu dan kipas angin ketika pengguna lupa untuk mematikan peralatan elektronik rumah tangga pada saat pengguna sedang berada di luar rumah menggunakan alat tersebut. Alat ini menggunakan mikrokomputer Raspberry Pi 3 sebagai kontrol utama (server), modul relay 4 channel sebagai output dari mikrokomputer untuk mengendalikan perangkat listrik rumah tangga, dan Platform Cayenne yang dipasangkan pada Smartphone Android. Raspberry Pi 3 digunakan sebagai kontrol utama untuk mengendalikan modul relay 4 channel yang terhubung dengan instalasi listrik rumah tangga yang akan dikontrol.

Spesifikasi :

  • Quad Core 1.2GHz Broadcom BCM2837 64 bit CPU
  • 1GB RAM
  • BCM43438 Wireless LAN (WLAN) and Bluetooth Low Energy (BLE) on board
  • 40 pin extended GPIO
  • 4 USB 2.0 ports
  • 4 pole stereo output and composite video port
  • HDMI port
  • CSI camera port for connecting a Raspberry Pi touchscreen display
  • Micro SD port for operating system and stroing data
  • Upgraded switched Micro USB power source up to 2.5A


Tidak ada komentar:

Posting Komentar